Kajian | Silaturahmi | Curhat

Valentine = Aku Sayang Padamu ??


2/05/2007 12:53:00 PM
Penulis: Rini
Kategori: akidah
Sumber: -

"Han, kemarin aku melihat bantal bentuk love yang cantik banget. Warnanya nge-pink pula," ucap Mira pada Hani, teman sebangkunya yang baru.

"Terus?" Sedikitpun Hani tak tertarik dengan ucapan Mira.

"Kalau saja ada cowok yang memberikan kado itu padaku. Di hari valentine pula.... Romantis banget ya."

Hani kaget mendengar pengakuan Mira. "Hey, emang valentine tuh apa?"

Dengan penuh keyakinan Mira menjawab, "hari kasih sayang."


"Kasih sayang apaan?"

"Duh Hani, emang di kotamu dulu ga ada valentine? Udik juga ya. Hehehehe."

"Oh jadi, selain hari valentine itu kita ga boleh menunjukkan kasih sayang, gitu? Maklumlah Mir, aku kan emang dari udik. Kasih tau lagi dong tentang valentine itu." Hani menjadi penasaran dengan Hari Valentine itu. Hal yang membuatnya penasaran adalah namanya yang berbau kebarat-baratan. Ia takut kalau valentine adalah sebuah budaya atau bahkan perayaan yang diambil dari agama lain.

"Aduh sayang, itu aja deh yang aku tau."

"Yah, ga lengkap," jawab Hani. Hani memang termasuk gadis yang cukup kritis. Ia tidak akan mau menerima sesuatu secara mentah tanpa mencari tau, mencari ilmu tentang hal itu. Kemudian Hani mempunyai ide, "gimana kalau nanti kita ke warnet, kita cari tau tentang valentine yang kamu elu-elukan itu."

"Wah, dasar kamu Han, peneliti cilik. Tapi, baiklah. Kalau sudah jelas, nanti kita sama-sama merayakan valentine ya, tukaran kado."

"InsyaAllah," jawab Hani dengan mantap.
Allah berfirman, yang artinya “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya.” (QS: Al Isro’: 36)

***

Sejarah Valentine

Valentine adalah nama seseorang pemimpin agama Katolik yang telah dianggap menjadi martir -Islam : Syuhada- oleh orang-orang Kristen (katolik) dan Valentine telah diberi gelar sebagai orang suci (Santo) oleh orang-orang Kristen.

Kisahnya bermula ketika raja Claudius II (268 - 270 M) mempunyai kebijakan yang melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan potensial dalam berperang.

Kebijakan ini ditentang oleh Santo Valentine dan Santo Marius, mereka berdua secara diam-diam tetap menikahkan para parujurit dan muda-mudi, lama-kelamaan tindakan mereka diketahui oleh raja Claudius, sang rajapun marah dan memutuskan untuk memberikan sangsi kepada Valentine dan santo Marius yaitu berupa hukuman mati.

Sebelum dihukum mati, Santo Valentine dan Santo Marius dipenjarakan dahulu, dalam penjara Valentine berkenalan dengan seorang gadis anak sipir penjara, kemudian gadis ini setia menjenguk valentine hingga menjelang kematian Valentine. Sebelum Valentine dihukum mati, Valentine masih sempat menulis pesan kepada gadis kenalannya, yang isinya :

' From Your Valentine '

Setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, orang-orang selalu mengingat kedua santo tersebut dan merayakannya sebagai bentuk ekspresi cinta kasih Valentine, dua-ratus tahun kemudian yaitu tahun 496 Masehi setelah kematian Santo Valentine dan Santo Marius, Paus Galasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 sebagai hari Velentine.

Itulah sejarah hari Valentine yang ternyata untuk mengenang dan memperingati dua orang suci Kristen Katolik yang mengorbankan jiwanya demi kasih sayang.

Ada versi lain tentang sejarah Valentine, yaitu pada masa Romawi Kuno, tanggal 14 Pebruari merupakan hari raya untuk memperingati dewi Juno, dewi Juno adalah ratu dari segala dewa dan dewi, orang-orang Romawi kuno juga meyakini bahwa dewi Juno adalah dewi bagi kaum perempuan dan perkawinan ?dewi cinta.

Pada tanggal 14 Pebruari orang-orang Romawi kuno mengadakan perayaan untuk memperingati Dewi Juno dengan cara memisahkan kaum laki-laki dan perempuan. Nama-nama remaja perempuan ditulis pada potongan kertas lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol, setelah itu para laki-laki mengambil satu kertas sebagai, setiap laki-laki akan mendapatkan pasangan sesuai nama yang didapat dalam undian tersebut, bila kemudian mereka ada kecocokan maka mereka akan melangsungkan pernikahan dihari-hari berikutnya.

Valentine dan Barat

Pada abad ke 16 Masehi, perayaan Valentine yang semula merupakan ritual milik agama Kristen Katolik telah berangsur-angsur bergeser, yang semula untuk memperingati kematian santo Valentine dan Marius telah bergeser menjadi hari ?Jamuan Kasih Sayang? yang disebut sebagai ?Supercalis? seperti yang dirayakan oleh bangsa Romawi Kuno pada tiap tanggal 15 Pebruari.

Sedangkan pada abad pertengahan di dalam bahasa Perancis-Normandia terdapat kata ?Galentine? yang berasal dari kata Galant yang berarti cinta, persamaan bunyi antara Galentine dan Valentine disinyalir telah memberikan ide kepada orang-orang Eropa bahwa sebaiknya pada tanggal 14 Pebruari digunakan untuk mencari pasangan. Dan kini Valentine telah tersinkretisasi dengan peradaban Barat.

Valentine telah menjadi bentuk pesta hura-hura, simbol modernitas, sekedar simbol cinta, dan sudah mulai bernuansa pergaulan bebas dan seks bebas.

Banyak para muda-mudi yang mengadakan pesta Valentine hanya karena ikut-ikutan supaya tidak dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul, orang yang ikut-ikutan pesta valentine seakanakan telah menyandang predikat sebagai orang yang modern dan maju, padahal dia tidak tahu apa-apa tentang sejarah Valentine dan Valentine itu sendiri, padahal Valentine sendiri bukanlah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Tentu saja Barat adalah yang paling diuntungkan dengan hiruk-pikuk pesta Valentine, karena di dalam pesta valentine orang didukung untuk hura-hura, mencari cinta sesaat dan instan, seks bebas, glamour yang semuanya itu mengarah ke peradaban Barat.

***

"Mira, sudah baca artikelnya," tanya Hani pada Mira. Hani cukup terkejut setelah membaca sejarah asli perayaan Valentine.

"Sudah Hen," Mira juga terkejut dengan apa yang dibacanya.

"Ternyata itulah sejarah dari valentine. Kalau sudah tau begini, terus terang aku tak akan mau merayakannya," ucap Hani dengan mantap.

"Tapi kenapa? Perayaan ini kan sudah mendunia, jadi bukan cuma perayaan bagi Kristen saja." Untuk hal ini, Mira masih bingung karena masih kurang ilmunya.

"itu salah sayang. Perilaku kitalah yang membuat perayaan itu menjadi tersamar. Sudah sepatutnya kita harus mampu memisahkan diri dari segala perbuatan yang menyamakan kita kepada mereka. Ingat, kita harus mampu! Kalau kita tetap saja mengatakan hal itu tak mengapa, maka akan banyak lagi budaya-budaya baru bahkan perayaan keagamaan mereka yang kita sadur. Lalu, apa yang tertinggal pada kita selain kita akhirnya menjadi satu dan sama dengan mereka? Demi Allah, aku tidak akan mengubah keimananku dan akidahku dengan hal seperti ini."

"Sejauh itukah," Mira merenung sebentar, "tapi aku setuju dengan apa yang Hani katakan. Masuk akal juga. Kalau bukan kita lalu siapa lagi? Sudah terlalu jauh kita menempatkan diri menjadi golongan pengikut."

"Yah, benar. Seharusnya sejak kita yakin bahwa Islam adalah agama yang benar, maka hindarkan diri dari hal-hal yang jelas-jelas tidak diajarkan dalam Islam."

"Huaaaah.....," Mira terisak, "jadi, selama ini aku salah......"

"Istighfar sayang."

"Alhamdulillah, aku punya sahabat baru sepertimu, Hani."

***

Allah SWT telah mengingatkan kita tentang hal ini dalam firmannya, "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu, sehingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya'." (QS. Al-Baqarah : 120)

Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa bertasyabuh (menyerupai) suatu kaum, ia termasuk mereka." (HR Ahmad, Abu Daud; dishahihkan Ibnu Hibban)

Hadist lainnya, "Bedakan diri kalian dari orang-orang Musyrik." (HR. Bukhari-Muslim)
Baca Selengkapnya...

1 Komentar:

4:17 PM, Blogger Za berkata...

"hari kasih sayang,,, lebih baik idl fitri hari fitri tempat kita saing memaafkan kesalahan agar kembali suci:)"

 

<< Home